Penulis 2024-09-13 11:01:51 - 2024-09-12
Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yang sangat dikenal karena kedermawanannya, kejujurannya, dan kepemimpinannya. Ia lahir sekitar tahun 576 Masehi di Mekah dari keluarga terpandang Quraisy, suku yang sama dengan Nabi Muhammad ﷺ. Utsman memeluk Islam pada masa awal dakwah Nabi, dan ia dikenal sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga.
1. Kedermawanan Utsman
Salah satu kisah inspiratif yang paling terkenal dari Utsman adalah ketika ia membeli sumur Raumah. Pada masa awal hijrah ke Madinah, umat Muslim menghadapi masalah kekurangan air. Di Madinah, hanya ada satu sumur yang airnya bersih, tetapi pemiliknya menjual air dengan harga mahal. Rasulullah ﷺ menawarkan siapapun yang bisa membeli sumur tersebut, akan mendapatkan jaminan surga. Utsman dengan kerelaan hati membeli sumur itu dengan harga yang sangat mahal dan kemudian menyedekahkannya untuk umat Muslim, sehingga seluruh masyarakat bisa mendapatkan air secara gratis.
2. Perluasan Masjid Nabawi
Ketika jumlah Muslim di Madinah semakin bertambah, Masjid Nabawi menjadi terlalu kecil untuk menampung jamaah. Rasulullah ﷺ meminta seseorang untuk memperluas masjid. Utsman bin Affan, dengan kekayaannya, membeli tanah di sekitar masjid dan membiayai perluasannya. Tindakan ini menunjukkan betapa besar cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya serta pengorbanannya untuk kepentingan umat.
3. Kepemimpinan Sebagai Khalifah
Utsman bin Affan diangkat sebagai khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khattab. Salah satu kontribusi besar Utsman selama masa kekhalifahannya adalah kodifikasi Al-Qur'an. Di berbagai wilayah kekhalifahan, terjadi perbedaan dalam cara membaca Al-Qur'an. Utsman berinisiatif untuk mengumpulkan satu mushaf yang seragam agar tidak ada perbedaan di masa depan. Mushaf Utsmani inilah yang menjadi standar Al-Qur'an yang kita gunakan hingga sekarang.
4. Kesabarannya Menghadapi Fitnah
Masa kekhalifahan Utsman diwarnai dengan tantangan besar. Meski pada awalnya kekhalifahan Utsman sangat makmur, seiring waktu, muncul ketidakpuasan dari sebagian pihak yang menimbulkan fitnah dan pemberontakan. Meskipun demikian, Utsman tetap sabar dan menolak menggunakan kekerasan untuk membalas para pemberontak, bahkan ketika hidupnya terancam. Pada akhirnya, Utsman syahid di rumahnya saat sedang membaca Al-Qur'an.
5. Pengorbanan untuk Islam
Utsman bin Affan menunjukkan bahwa kekayaan dan kedudukan bukan penghalang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kekayaannya justru digunakan untuk kemaslahatan umat dan dakwah Islam. Ia mencontohkan pentingnya mengutamakan kepentingan agama di atas kepentingan pribadi.
Kisah hidup Utsman bin Affan menginspirasi banyak orang untuk lebih dermawan, sabar dalam menghadapi ujian, dan selalu mendahulukan kepentingan umat. Kejujuran dan pengorbanannya adalah teladan mulia dalam sejarah Islam.
Wallahu A'lam,..