Makna Dari Kata SAMAWA

Penulis 2024-03-27 15:14:31 - 2024-03-27

 Sakinah mawaddah warahmah atau biasa disingkat dengan SAMAWA merupakan sebuah doa yang diharapkan oleh oleh umat Islam bagi yang baru saja melakukan ikatan suci pernikahan dan membina sebuah keluarga. Seluruh umat Islam yang berkeluarga tentu menginginkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Itulah tujuan pernikahan, dimana merupakan nikmat yang Allah SWT berikan untuk yang dapat membina keluarga. Berikut pengertian lebih lanjut mengenai sakinah mawaddah warahmah.

Dalam ajaran Islam, mendoakan orang lain sama saja dengan ibadah. Terlebih jika orang yang didoakan merupakan saudara kandung atau saudara sesama muslim. Bahkan Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk saling menyayangi dan menghargai satu sama lain.

Firman Allah SWT dalam Surat Ar-rum ayat 21 yang berarti:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum: 21).

Inti dari arti kata samawa banyak yang memahaminya sebagai keluarga yang sakinah adalah sama halnya dengan keluarga bahagia. Padahal, sebetulnya jika digali lebih dalam lagi arti kata samawa memiliki makna yang lebih spesial. Bukan hanya penggambaran konsep keluarga bahagia saja, apalagi jika ukurannya pada material dan fisik semata.

Untuk itu kita akan memperdalam pengetahuan tentang makna dari ucapan pernikahan samawa.

1.       Makna Sakinah

Sakinah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan kedalam bahasa Indonesia dengan ketenangan, ketentraman, aman dan juga damai. Sedangkan lawan kata dari ketentraman dan ketenangan adalah keresahan, kehancuran dan keguncangan. Yang diharapkan dari pernikahan seperti pada arti sakinah yaitu ketentraman, ketenangan, keamanan dan kedamaian dalam anggota keluarga.  Sedangkan keluarga yang tidak memiliki sakinah berarti keluarga yang penuh keresahan, kehancuran dan keguncangan, itulah yang harus dihindari.

 

Contohnya keluarga yang tidak sakinah adalah keluarga yang di dalamnya penuh dengan perdebatan, perkelahian dan kecurigaan. Dengan banyaknya konflik yang terjadi di dalam keluarga tentu bisa memicu sebuah perceraian. Ketidakpercayaan pada pasangan merupakan salah satu pemicu retaknya keluarga. Jika pasangan saling curiga dan tidak ada kepercayaan satu sama lain, serta ada orang lain yang sengaja mengguncang rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami maka digolongkan sebagai keluarga yang tidak sakinah.

 

Dengan memiliki ketenangan, ketentraman, keamanan dan kedamaian maka konflik konflik dalam keluarga tidak akan terjadi. Dengan adanya ketenangan maka anggota keluarga akan dapat memikirkan cara memecahkan masalah dengan tenang karena memiliki pikiran yang jernih. Konflik keluarga akan mudah terjadi jika tidak ada sakinah di dalam keluarga.

 

2.       Makna Mawaddah

Mawadah juga berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti kasih sayang dan cinta yang membara. Kata mawadah ini memiliki arti khusus untuk seseorang yang memiliki perasaan menggebu gebu dengan pasangannya. Perasaan menggebu gebu ini muncul karena aspek aspek lain yang dimiliki oleh pasangan antara lain: kecantikan, ketampanan, moral, kedudukan, pola pikir dan hal hal lain dalam diri pasangan. Di dalam Islam, mawadah juga merupakan sebuah fitrah yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya mawadah di dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi penuh cinta dan kasih sayang. Tidak mungkin di sebuah keluarga tidak memiliki cinta, tentu rasanya akan hambar. Perasaan cinta memberikan rasa saling memiliki dan menjaga antar anggota keluarga.


Keluarga yang memiliki mawadah di dalamnya pasti memiliki hal hal positif di dalam keluarga itu. Jika tidak memiliki mawadah maka keluarga tidak akan saling memberikan dukungan karena tidak memiliki rasa kasih sayang. Bahkan, perselingkuhan bisa saja terjadi karena tidak adanya rasa kasih sayang antar pasangan. Keluarga yang memiliki mawadah tidak terbentuk secara instan, namun dikembangkan melalui proses di pupuknya melalui cinta suami, istri dan anak anak. Setiap keluarga pasti menginginkan keluarga yang mawadah, karena merupakan suatu fitrah setiap makhluk.

 

3.       Makna Arahmah

Rahmah memiliki arti rezeki, ampunan, karunia dan Rahmat. Rahmat terbesar tentu berasal dari Allah SWT. Keluarga yang mendapat Rahmat terbesar tentu keluarga yang memiliki cinta, kasih sayang dan juga kepercayaan. Keluarga yang memiliki warahmah juga bukan dengan proses yang instan namun proses yang cukup panjang karena membutuhkan pemahaman saling menutupi kekurangan dan memberikan pengertian.Dengan kesabaran hati serta pengorbanan dari suami dan istri tentu akan membuat keluarga memiliki warahmah atau karunia di dalamnya. Dari adanya proses kesabaran tersebut, warahmah akan diberikan oleh Allah Swt. sebagai bentuk cinta tertinggi dalam sebuah keluarga. Perlu diperhatikan bahwa warahmah tidak akan muncul jika di dalam keluarga memiliki sifat saling durhaka antara suami dan istri. Keluarga harus tenang, damai, dan memiliki kasih sayang agar warahmah dapat terwujud.

Anjuran Meneladani Rumah Tangga Rasulullah SAW

Rasulullah sebagai pemimpin umat Islam sekaligus seorang suami dan kepala rumah tangga tidak pernah mengajarkan istri-istrinya hidup dalam kemewahan. Beliau selalu mengajarkan kesederhanaan sehingga setiap rezeki yang diperolehnya akan selalu terasa cukup.

 

Berkat kepemimpinan Rasulullah yang tegas dan adil, rumah tangga beliau sangatlah samawa. Istri-istri Rasulullah juga merupakan perempuan-perempuan luar biasa yang taat dan patuh akan suami dan juga ajaran Islam. Hal tersebut tentu saja karena Rasulullah turut berperan dalam pekerjaan rumah tangga.

Di tengah kesibukan beliau dalam berdakwah dan menyiarkan ajaran Allah, Rasulullah selalu turut mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan makanan, menjahit sandal, dan lain sebagainya. Hal tersebut tercantum dalam hadits berikut:

 

Dari Al-Aswad, ia bertanya pada Aisyah, "Apa yang Nabi SAW lakukan ketika berada di tengah keluarganya?" Aisyah menjawab, "Rasulullah SAW biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu sholat, beliau berdiri dan segera menuju sholat." (HR Bukhari, No 6039).
Hadits tersebut menegaskan bahwa rumah tangga yang samawa berasal dari peran suami dan istri yang seimbang dan bahu membahu. Tidak ada yang berat sebelah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW dapat menjadi contoh bagi setiap lelaki muslim dalam memimpin rumah tangga mereka.


Itulah penjelasan arti dan makna dari sakinah, mawadah, dan warahmah. Ucapan ini dapat menjadi doa bagi keluarga, kerabat atau sesama saudara muslim yang baru menikah. Semoga bermanfaat.