donasirumahtahfizh.com - Pekanbaru Hasad dapat dikategorikan sebagai penyakit hati dalam Islam. Hasad atau dengki adalah perasaan yang timbul di dalam hati seseorang ketika tidak senang melihat kebahagiaan orang lain. Hasad adalah akhlak tercela yang mendatangkan kemudharatan terhadap jasmani dan rohani. Hasad juga menjadi alasan utama terjadinya perpecahan dan perselisihan.
Menurut Ibnu Hajar, hasad adalah seseorang berangan-angan
(menginginkan) hilangnya nikmat dari orang yang memilikinya. Adapun, Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam Majmu' Fatawa,
hasad adalah sikap benci dan tidak senang terhadap apa yang dilihatnya berupa
baiknya keadaan orang yang yang tidak disukainya.
Sementara itu, menurut Imam An-Nawawi sebagaimana disebutkan
dalam Riyadhus Shalihin, hasad adalah menginginkan hilangnya nikmat dari yang
memperolehnya, baik itu nikmat dalam agama ataupun dalam perkara dunia.
Hasad tidak terpisah dari ujub dan sombong. Orang yang
sombong, merendahkan, dan menghina saudaranya menjadi salah satu faktor
timbulnya hasad dalam dirinya. Orang-orang yang sudah memiliki sifat hasad,
biasanya mengharapkan kenikmatan orang lain sirna secepat mungkin.
Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasad
artinya adalah perasaan negatif yang muncul saat melihat seseorang bahagia.
Terdapat banyak penyebab hasad yang bisa berasal dari lingkungan maupun dari
dalam diri sendiri. Kurangnya rasa syukur terhadap apa yang telah dimiliki,
adalah salah satunya.
Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berbuat hasad. Dari Abu
Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda, "Hindarilah kamu daripada hasad, karena
hasad itu memakan segala amal kebajikan, bagaikan api memakan kayu bakar."
(HR. Abu Daud)
Dalam haditsnya yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda,
"Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki,
saling memalingkan muka, dan saling memutuskan ikatan, dan jadilah kalian
sebagai hamba-hamba Allah bersaudara. Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk
mengabaikan dan tidak bertegur sapa dengan saudaranya lebih dari tiga
hari." (HR Muttafaq 'alaih dari Anas RA)
Orang yang memiliki penyakit hasad tidak akan pernah merasa
puas dengan nikmat yang Allah berikan dan selalu mengharap kejelekan dan
kesengsaraan orang lain. Selain itu,
hasad dapat mengakibatkan seseorang tidak akan merasakan kebahagiaan dan
ketenangan hidup, sebab pelaku hasad selalu dihinggapi rasa iri dan terus
merasa kurang. Orang yang hasad
hatinya selalu diliputi kegelisahan, perasaan tidak tenang, hidupnya senantiasa
dihantui kecemasan, dan terombang-ambing. Perilaku ini kelak akan dipertanyakan
oleh Allah SWT.
Dampak dari penyakit Hasad yaitu:
-
Hati yang tidak tenang dan disik yang sakit
-
Rendahnya martabat dan derajat karena tidak
disenangi banyak orang
-
Sulit mendapatkan teman
-
Mendaptkan murkaNya Allah karena tidak
memiliki rasa syukur dan melawan ketetapanNya
Cara
mengatasi penyakit Hasad
1. Ketahuilah bahwa iri hati tidak membahayakan
mahsud anda, juga tidak membuatnya kehilangan nikmat dan pahala. Anda akan
selalu menderita dalam kesedihan, kesakitan, dan kesedihan sementara mahsud
dalam keadaan bahagia dan gembira. Kedengkianmu di akhirat juga akan bermanfaat
bagi mahsudmu, apalagi jika itu mengakibatkan fitnah atau fitnah karena amal
kebaikanmu akan dilimpahkan kepada mahsud.
2. Paksakan
diri untuk berdamai dengan mahsud. Tujuan dari kebaikan anda seharusnya untuk
menyembuhkan diri anda dari rasa iri. Batin anda akan meminta anda untuk
memperlakukannya dengan buruk atau menyakitinya, tetapi anda harus bertindak
melawan kecenderungan ini dan bersikap ramah padanya. Anda harus menghormatinya
dan secara bertahap meyakinkan hati anda untuk menghormatinya.
3. Coba lihat sendiri kebaikannya dan pikirkan
bahwa ini adalah nikmat Allah padanya. Paksa diri anda untuk memujinya dan
membuat sifat baiknya diketahui orang lain. Meskipun perilaku anda pada awalnya
tidak wajar, karena tujuan anda adalah perbaikan diri, lambat laun perilaku itu
akan menjadi kurang artifisial. Hari demi hari ini akan menjadi kenyataan dan
hatimu akan mengikuti lidahmu untuk menghargai kebajikan dan kualitas baiknya.
4.
Anda harus
meyakinkan diri sendiri dan membuatnya mengerti bahwa mahsud anda adalah
makhluk Tuhan Yang Maha Besar mungkin itu adalah anugerah Tuhan yang telah
dipilihnya untuk kelebihan dan berkah yang dia nikmati yang tidak anda miliki.
5.
Jangan berpikir
bahwa keburukan moral ini tidak dapat disembuhkan. gagasan keliru ini diilhami
oleh Setan, yang ingin menggagalkan upaya anda untuk menyembuhkan diri sendiri.
Berpengharapanlah kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang telah berjanji bahwa Dia akan
membimbing mereka yang berjuang dan membantu mereka melalui rahmat-Nya yang tak
terlihat dan meningkatkan kemampuan mereka.
Semoga
kita dijauhkan dari penyakit Hasad dan selalu bertaqwa kepada Allah SWT