Nabi Yunus, KRI Naggala dan Kekuasaan Allah

Penulis 2021-08-11 14:22:42 - 2021-07-21

Saat kamu berenang, apa yang kamu rasakan jika kamu terus menyelam hingga kedalaman 5, 10, 15 meter dan seterusnya hingga lebih dalam lagi? Pastinya kamu akan merasakan sakit di kepala dan telingamu bukan? Semua itu terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dalam air dengan di daratan. Saat kamu menyelam, tekanan udara yang ada di sekelilingmu otomatis akan meningkat. FYI, itulah yang disebut dengan tekanan hidrostatis. Tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Yey, ilmu baru lagi nih. Lalu, apa sih hubungannya dengan Nabi Yunus, KRI Nanggala dan kekuasaan Allah? Ternyata, menurut Ibnu Masud dan Ibnu Abbas , ikan yang membawa Nabi Yunus menyelam sampai ke dasar lautan, lho. Dimana menurut literatur, Nabi Yunus hendak berlayar ke wilayah Tarsyisy di Tunis melewati Halab (Suriah), Yafa (Palestina) dan menyeberangi Laut Tengah. Dan taukah kamu? Kedalaman rata-rata Laut Tengah itu 1.500 m dengan bagian terdalamnya 5.267 m, lho. Jika benar Nabi Yunus dibawa hingga ke dasarnya, sungguh diluar nalar bukan. Padahal para penyelam dengan peralatan lengkap hanya bisa menyelam di kedalaman 30 m saja. Masih segar dalam ingatan, bagaimana 53 prajurit KRI Nanggala dinyatakan gugur dalam tugas setelah hilang kontak di kedalaman 828 m. Ini dinyatakan setelah melewati perkiraan ketersediaan oksigen selama 3 hari. Di kedalaman ini, tentu tidak mungkin ada manusia yang bisa bertahan tanpa alat dan oksigen yang masih optimal dan lengkap. Lalu bagaimana dengan Nabi Yunus? Berada dalam perut ikan, di dasar Laut Tengah yang begitu dalam, tanpa tabung oksigen dan peralatan lengkap. Tapi ia diselamatkan, dimuntahkan ke tepian pantai dengan karunia dan kasih sayang Allah. Inilah bukti Kekuasaan Allah SWT untuk menunjukkan ke-Maha Besaran-Nya. Sebuah hikmah dan pelajaran yang ditinggalkan untuk umat yang akan datang. Bahwa manusia itu sangat lemah, terbatas, tak ada sesuatu yang patut untuk disombongkan. Hanya kepada-Nya lah manusia berlindung dan berharap. Merenungi kisah ini, tentu kamu akan semakin beriman dan lebih taat lagi dalam menjalankan perintah-Nya. Jangan lupa share ke temanmu juga ya