donasirumahtahfizh.com - Pekanbaru Bulan Ramadhan
seringkali di ibaratkan dengan bulan pelatihan, tempat bagi umat Islam untuk
menempa diri menjadi sosok pribadi yang lebih baik. Salah satu ujian bagi orang
yang sedang berpuasa di bulan Ramadhan ini adalah ujian toleransi, yaitu ujian
apakah kita mau secara terbuka menerima pendapat dan keyakinan yang berbeda.
Toleransi yang harus
dibangun di bulan Ramadhan ini mencakup toleransi antarumat beragama dan
toleransi antar sesama umat Islam sendiri. Toleransi merupakan elemen penting
dari ajaran Islam dan menjadi salah satu indikator dari karakter ummatan
wasathan atau umat tengahan yang sejatinya diharapkan menjadi
karakter umat Islam sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 143.
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat
Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami
tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot.
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.”
Problem toleransi
antarumat beragama seperti imbauan untuk menghormati orang yang sedang berpuasa
dengan menutup warung makan di siang hari selama bulan Ramadhan. Orang yang
menjalankan ibadah puasa secara sungguh-sungguh
mestinya tidak akan tergoda hanya karena ada warung makan yang buka di siang
hari.
Kondisi seperti ini
sangat biasa ditemui oleh umat Islam yang tinggal di daerah minoritas Muslim.
Sehingga seharusnya hal yang sama juga tidak menjadi masalah ketika itu
terjadi di tempat yang kebetulan penduduknya mayoritas Muslim.
Di sisi lain toleransi
antar sesama umat Islam misalnya, perbedaan dalam jumlah rakaat shalat Tarawih,
serta perbedaan metode penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal 1443 Hijriyah
yang menimbulkan perbedaan antara beberapa ormas Islam besar di Indonesia.
Perbedaan ini sempat menimbulkan perdebatan yang hangat di dalam berbagai forum
termasuk di media sosial.
Perbedaan pandangan ini
kalau tidak dapat dikelola dengan baik akan menjadi potensi konflik dan perpecahan
antara sesama umat Islam. Hal itu tentu tidak boleh terjadi, apalagi di bulan
suci Ramadhan yang seharusnya menjadi bulan terbaik untuk berlomba-lomba
menebar kebajikan bukan sebaliknya justru digunakan untuk menebar kebencian dan
permusuhan.
Sikap toleransi antar
umat beragama di bulan ramadhan ini sudah mulai terlihat, contohnya: saat hari
raya nyepi, umat Hindu di Bali melaksanakan beberapa ritual, sedangkan umat
Islam yang ada di Bali juga melaksanakan ibadah puasa dan salat tarawih dalam
keadaan sunyi agar tidak mengganggu ritual mereka. Begitu juga umat Kristen
yang sebentar lagi akan memperingati kebangkitan Isa Almasih harus tetap
berkomitmen untuk saling menghargai selama melaksanakan ibadah masing-masing.
Cara menumbuhkan sikap toleransi beragama:
1. Tidak menghina agama yang diyakini orang lain
2.
Tidak memaksakan agama kepada orang lain
3.
Menghormati agama yang diyakini orang lain
4.
Beribadah dengan baik sesuai ajaran agama yang
dianut
5.
Hormat menghormati dan saling bekerja sama
antarumat beragama
6.
Memberi kesempatan kepada pemeluk agama lain
untuk beribadah
Sebaiknya sikap toleransi antar umat beragama ini tidak hanya kita terapkan di bulan ramadhan saja tetapi juga kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena semakin banyak orang yang mempunyai sikap toleran, maka akan semakin tercipta hubungan yang tentram, damai dan rukun. Inilah pentingnya sikap toleransi untuk meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama.
Hubungan antar umat beragama adalah soal yang
sangat sensitif. Banyak kejadian yang berujung pada perselisihan hingga
putusnya tali persaudaraan yang disebabkan oleh isu yang dikaitkan dengan
hubungan antar agama. Oleh karena itu, mari senantiasa menjaga kerukunan antar
umat beragama selama bulan suci ramadhan yang mulia dan penuh berkah ini.