Yang Kamu Harus Tahu Dari Pembangunan Ka'bah

Penulis 2021-08-11 14:50:55 - 2021-07-24

Sebagai seorang Muslim, minimal kamu menghadapkan wajahmu ke arah kiblat yakni BaituLlah (Ka’bah) 5x sehari saat kamu sholat. Pernah gak kamu mikirin siapa sih yang membangunnya? Mungkin kamu pernah mendengar, bahwa posisi dan fondasi tempat ka’bah didirkan sudah ditentukan Allah sebelumnya. Ini berdasarkan QS. Ali Imran:96, "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (BaituLlah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." Dimana, para Malaikat, Nabi Adam dan Nabi-Nabi sebelum Ibrahim sudah lebih dulu memuliakan, memelihara dan menggunakannya untuk Thawaf beribadah pada Allah. Saat itu, ka’bah masih berupa gundukan tanah merah yang tinggi dan menonjol sebagaimana riwayat Imam Ath-Thabari dalam kitabnya. Semua riwayat yang menyebutkan pembangunan sebelum Nabi Ibrahim hampir semuanya mauquf atau maqthu’, dan hanya diriwayatkan oleh pakar sejarah, seperti ath-Thabari, al Azraqiy, al Fakihaniy, dan sebagian ahli tafsir dan hadits. Satu-satunya yang otentik adalah QS.Ali-Imran:96 tadi. Namun, jumhur ulama sepakat, bahwa Nabi Ibrahim dan Ismail lah yang pertama membangun dan meninggikan fondasi Ka’bah yang sudah ada tadi berdasarkan QS. Al-Baqarah:127, “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), ‘Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui’.” Nah, usai dibangun, Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Baqarah:125 untuk menjadikan Ka’bah sebagai tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia, menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat, diperintahkan untuk mensucikannya bagi orang-orang yang thawaf, beri’tikaf, dan orang-orang yang rukuk dan sujud di dalamnya. Nabi Ibrahim dan Ismail telah mengerahkan seluruh usaha mewujudkannya atas ketaatannya pada Allah. Sejak saat itu hingga hari ini, ia menjadi simbol persatuan, tempat dimana manusia dari seluruh penjuru negeri bersimpuh sujud merendah diri berharap Ridho dan Keampunan-Nya. Sahabat, sebagai muslim yang disyariatkan haji ke BaituLlah, tentu kamu rindu untuk menunaikannya bukan? Semoga Allah mampukan kita semua untuk Thawaf disana. Aamiin.